Sabtu, 23 Mei 2009

Turun, Jumlah Penyadang Buta Aksara di DKI

JAKARTA, SABTU - Angka penyandang buta aksara di Jakarta terus menurun selama dua tahun terakhir. Sepanjang tahun 2008, jumlah penduduk yang tidak bisa membaca sebanyak 72.553 orang atau 0,82 persen dari jumlah penduduk Jakarta sebesar 9,5 juta jiwa dan tahun 2007 tercatat sebanyak 85.753 orang.

"Angka ini masih jauh lebih kecil dari angka buta aksara secara nasional yang mencapai sebesar 5 persen," kata Kepala Dinas Pendidikan DKI Taufik Yudi Mulyanto, Sabtu (31/1).

Taufik mengatakan, penyandang buta aksara ini tersebar di lima wilayah ibukota. Mereka umumnya berusia 19 tahun ke atas. Penyebabnya antara lain masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk belajar membaca dan menulis serta faktor himpitan ekonomi sehingga menyebabkan seseorang tidak mampu mengenyam pendidikan di sekolah. Dari catatan Dinas Pendidikan DKI, beberapa penyandang buta aksara adalah korban putus sekolah.

PKBM

Taufik mengatakan, pihaknya akan memerangi buta aksara dengan melakukan terobosan antara lain terus menggiatkan pusat kegiatan belajar masyarakat (PKBM). Tempat ini merupakan wadah pendidikan non formal yang dikelola pemerintah dan swasta.

Menurut dia, jenjang pendidikan yang diberlakukan adalah program kegiatan belajar (Kejar) paket A, B, dan C. "Untuk tahun ini, kami menargetkan pemberantasan buta aksara antara 5.00010.000 orang sehingga ke depan angka buta aksara di ibukota terus berkurang," papar Taufik

Mantan Kepala Dinas Olahraga DKI Jakarta ini menuturkan, sejak diberlakukan beberapa tahun silam, PKBM ini ternyata cukup efektif untuk mengentaskan para penyandang buta aksara menjadi melek huruf. Saat ini, jumlah PKBM di DKI sebanyak 134 PKBM, di antaranya 35 PKBM dikelola pemerintah dan 99 PKBM dikelola swasta. (PIN)

Pingkan E Dundu
kompas.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar